Lateral Thinking

Book Summary - MySkill
4 min readSep 5, 2023

Judul Buku: Lateral Thinking

Penulis: Edward de Bono

Penerbit: Penguin Books

Tahun Penerbitan: 1970

👈 Kembali ke Daftar Book Summary

👈 Kembali ke Buku Creativity

“Lateral Thinking” adalah buku yang ditulis oleh Edward de Bono dan diterbitkan oleh Penguin Books pada tahun 1970. Buku ini mengajarkan tentang konsep berpikir lateral, yaitu sebuah pendekatan kreatif dalam memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru yang di luar kebiasaan atau pola berpikir konvensional.

Dalam buku ini, de Bono menjelaskan bahwa berpikir lateral melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru, dan mencari solusi yang tidak terpikirkan sebelumnya. Ia menekankan bahwa berpikir lateral tidak hanya mengandalkan pemikiran logis dan linier, tetapi juga memanfaatkan imajinasi, intuisi, dan kemampuan berpikir non-berurutan.

Melalui berbagai contoh dan studi kasus, de Bono mengajarkan kita teknik-teknik berpikir lateral seperti pemisahan konsep, asumsi pemalsuan, pencarian alternatif, pemikiran paralel, dan penggunaan pertanyaan provokatif. Buku ini juga mengajarkan cara mengatasi hambatan berpikir seperti kebiasaan berpikir konvensional, pola pikir terbatas, dan resistensi terhadap ide-ide baru.

Dengan menggunakan pendekatan berpikir lateral, kita dapat melatih diri untuk berpikir lebih fleksibel, kreatif, dan melampaui batasan-batasan yang ada. Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang konsep dan prinsip-prinsip berpikir lateral, serta memberikan panduan praktis untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Dalam dunia yang terus berkembang dan kompleks, kemampuan berpikir lateral menjadi sangat berharga untuk menghadapi tantangan baru dan menemukan solusi yang unik. “Lateral Thinking” menjadi panduan yang inspiratif dan praktis bagi siapa pun yang ingin mengasah keterampilan berpikir kreatif dan menghadapi masalah dengan cara yang inovatif.

Key Summary:

  1. Berpikir lateral memungkinkan kita untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda dan menemukan solusi yang tidak konvensional. Kita perlu mengubah pola pikir kita, keluar dari kebiasaan berpikir rutin, dan mencari pendekatan yang baru dan segar dalam memecahkan masalah.
  2. Pemisahan konsep adalah teknik berpikir lateral yang melibatkan memisahkan ide-ide yang biasanya terkait satu sama lain. Kita perlu memecah konsep-konsep yang biasanya dianggap sebagai satu kesatuan dan mencari kemungkinan-kemungkinan baru dengan menggabungkan konsep-konsep yang tidak lazim.
  3. Asumsi pemalsuan adalah teknik berpikir lateral yang melibatkan mempertanyakan dan memalsukan asumsi yang kita miliki tentang suatu masalah. Kita perlu menantang asumsi kita sendiri, mempertanyakan apa yang dianggap sebagai kebenaran, dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.
  4. Pencarian alternatif adalah teknik berpikir lateral yang melibatkan mencari solusi yang tidak konvensional dan tidak terpikirkan sebelumnya. Kita perlu berani berpikir di luar kotak, menggali kemungkinan-kemungkinan baru, dan mencari solusi yang tidak terikat oleh batasan-batasan yang ada.
  5. Pemikiran paralel adalah teknik berpikir lateral yang melibatkan menemukan hubungan dan kesamaan antara hal-hal yang tidak terkait secara langsung. Kita perlu melihat pola dan hubungan yang mungkin tersembunyi di antara ide-ide dan konsep-konsep yang berbeda, serta mencari inspirasi dari bidang yang tidak terduga.
  6. Pertanyaan provokatif adalah teknik berpikir lateral yang melibatkan penggunaan pertanyaan yang menantang konvensional dan mendorong pemikiran kreatif. Kita perlu mengajukan pertanyaan yang mengganggu pola pikir konvensional, seperti “Apa yang terjadi jika aturan diubah?” atau “Bagaimana jika tujuan yang kita inginkan berbeda?”
  7. Kebiasaan berpikir konvensional dapat menjadi hambatan untuk berpikir lateral. Kita perlu menyadari kebiasaan berpikir rutin kita dan berusaha untuk mengubahnya dengan mempraktikkan teknik-teknik berpikir lateral secara teratur.
  8. Pola pikir terbatas dapat menghalangi kreativitas dan inovasi. Kita perlu mengembangkan kepekaan terhadap pola pikir yang terbatas, mengidentifikasi batasan-batasan yang kita miliki, dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda untuk membebaskan pemikiran kreatif.
  9. Resistensi terhadap ide-ide baru adalah hambatan umum dalam berpikir lateral. Kita perlu mengatasi ketakutan dan resistensi terhadap ide-ide baru, membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, dan memberi ruang bagi ide-ide untuk berkembang.
  10. Berpikir lateral adalah keterampilan yang dapat dikembangkan melalui latihan dan latihan terus-menerus. Kita perlu melatih kemampuan berpikir lateral dengan berlatih menggunakan teknik-teknik berpikir lateral dalam kehidupan sehari-hari, mengerjakan teka-teki, atau melakukan aktivitas kreatif yang merangsang imajinasi dan pemikiran non-berurutan.
  11. Berpikir lateral membantu kita melihat peluang dan solusi yang tidak terlihat sebelumnya. Kita perlu melatih diri untuk berpikir di luar batas-batas konvensional, menggali kemungkinan-kemungkinan baru, dan mempertimbangkan sudut pandang yang tidak biasa.
  12. Kreativitas dan inovasi sering muncul dari penggabungan ide-ide yang tidak terduga. Kita perlu menciptakan lingkungan yang merangsang kolaborasi dan percampuran ide, mencari inspirasi dari bidang-bidang yang berbeda, dan menggabungkan konsep-konsep yang tidak lazim untuk menghasilkan solusi yang unik dan inovatif.
  13. Berpikir lateral melibatkan keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian. Kita perlu mengatasi rasa takut akan kegagalan, mencoba hal-hal baru, dan menghadapi ketidakpastian dengan rasa percaya diri. Dengan melangkah keluar dari zona nyaman kita, kita dapat menemukan potensi kreatif yang belum kita ketahui sebelumnya.
  14. Berpikir lateral menghasilkan solusi yang efektif dan inovatif dalam memecahkan masalah. Kita perlu melatih diri untuk menggabungkan pemikiran lateral dengan pemikiran logis, sehingga kita dapat menemukan solusi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga praktis dan efektif.
  15. Berpikir lateral membantu kita memandang masalah dengan sudut pandang yang lebih luas dan mendapatkan perspektif yang berbeda. Kita perlu melatih diri untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, mendengarkan pendapat orang lain, dan mengintegrasikan berbagai perspektif untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dan ide-ide yang lebih kreatif.

👈 Kembali ke Daftar Book Summary

👈 Kembali ke Buku Creativity

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

No responses yet

Write a response